Jendela Berita Online - Ruhut Sitompul mengaku percaya dengan ucapan yang
dilontarkan oleh mantan Bandahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazzarudin di
sidang E-KTP di pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Nazzarudin mengaku uang yang
berasal dari proyek E-KTP untuk pencalonan Anas Urbaningsum menjadi Ketua Umum
Partai Demokrat di Kongres Demokrat pada 2010.
"Ya kalau aku, kalau Nazaruddin ngomong aku itu
percaya, aku percaya, dia kan orang kepercayaan Anas. siapa gue ini bila
dibandingkan dengan Nazzarudin. kalau NAzzarudin yang ngomong aku percaya 100
persen,"kata Ruhut, Rabu ( 5/4/17).
Dirinya mengatakan bahwa Nazaruddin merupakan orang terdekat
Anas Urbaningsum. bahkan dirinya mengibaratkan Nazzarudin sebagai bayang bayang
dari Anas.
"Itu ya kalau saking dekatnya, kalau Nazaruddin ngomong
aku percaya," imbuhnya.
Dirinya juga mengakui bahwa saat kongres Partai Demokrat
menjadi tim pendukung Anas Urbaningrum. tugasnya adalah untuk merebut suara
pemilih. dirinya menegaskan tidak terlibat didalam urusan uang.
'Saya dapat membuktikan. saya yang mengumpukan pemilik
suara. kumpulkan di satu tempat lalu dikasih motivasi,"kata Ruhut.
Sebelumnya uang dari hasil aliran dana anggaran pengadaan
E-KTP pada tahun anggaran 2011-2012 diketahui mengalir saat kongres Partai
Demokrat pada tahun 2010. saat itu, Anas Urbaningrum yang tengah menjabat
sebagai ketua fraksi partai Demokrat membutuhkan uang untuk membiayai
pemenangnya sebagai calon Ketua Umum partai Demokrat.
Menurut mantan bendahara Umum partai Demokrat, Muhammad Nazarudin,
partai Demokrat telah menikmati uang hasil korupsi E-KTP sebesar Rp.500 miliar
melalui Anas Urbaningrum. Uang tersebut telah diberikan oleh pengusaha Andi
Agustinus atau Andi Narogong.
Uang yang diberikan Andi Agustinus tidak langsung diserahkan
namun diberikan secara bertahap. jumlah pertama diketahui sebesar Rp.20 miliar.
Uang itu diserahkan oleh Andi Naragong melalui fraksi Partai Demokrat di DPR RI
yang saat itu diterima oleh Nazaruddin.
Didalam memberikan kesaksiannya, Nazaruddin mengatakan bahwa
uang sebesar Rp.20 miliar itu untuk kongres
Partai Demokrat di Bandung yang di kelola oleh Nazaruddin dan di
serahkan kepada stafnya Eva Omvita Soraya.(Jendela Berita Online)