Jendela Berita Online - Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) mengelar rakernas di Bandung, Jabar. Dalam Rakernas itu, Ketua DPP IKADIN, Sutrisno, berpesan supaya para anggota memerangi praktek mafia peradilan yang masih berkeliaran di Indonesia.
"Kami semua adkovat menyadari proses penegakan hukum belum berjalan sesuai yang diinginkan. Masih banyak penyimpanan dan praktek mafia peradilan yang terjadi. Saat penegakan hukum tidak berjalan, di sana tidak ada keadilan," tutur Sutrisno dalam siaran pers kepada tribunnews, Sabtu (30/09/2017).
Dia mengutarakan, melalui rapat tahunan ini bisa menjadi momentum perbaikan hukum di tanah air. Hasil rapat, lanjutnya, akan diserahkan kepada Presiden Jokowi dan DPR. Tujuannya supaya hasil rapat kali ini dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
"Ikadin bertekad melakukan perubahan dalam proses pembentukan hukum di legislasi. Oleh karena itu, hasilnya mau disampaikan ke Presiden dan DPR," tuturnya.
Rakernas yang mengangkat tema perbaikan hukum itu, juga dihadiri oleh Wagub Jabar Deddy Mizwar dan Hakim Agung Gayus Lumbuun.
IKADIN juga mendukung upaya KPK dalam memberantas mafia-mafia hukum. Termasuk para advokat yang jika terbukti melakukan pelanggaran hukum seperti suap dan pungutan liar. Meskipun demikian dia tetap berpesan kepada advokat supaya bisa menjauhkan diri dari praktek suap dan transaksional lain.
Selain itu, tidak maksimalnya penegakan hukum di Indonesia lantaran banyaknya hakim yang masih berpedoman pada Undang-Undang yang ada saat ini terutama KUHAP dan KUHP. Dikatakan Sutrisno, produk hukum yang ada sudah tidak memadai dengan perkembangan dan tantangan zaman.
"Ini sudah produk Belanda dan sudah tidak seusai dengan kondisi kekinian. Maka kita mendesak untuk dilakukan revisi terhadap KUHP dan KUHAP," tandas Sutrisno. (Jendela Berita Online)
 mengelar rakernas di Bandung, Jabar. Dalam Rakernas itu, Ketua DPP IKADIN, Su...){kind=link}