Jendela Berita Online - Serangan malware seperti ransomware saat ini telah beralih target. Bukan lagi mengejar kalangan konsumen, namun lebih ke arah perusahaan besar.
"Pada tahun 2016, ransomware menyerang 70% konsumen dan 30% itu yakni perusahaan tapi kami melihat tahun ini serangan ke perusahan meningkat jadi 42%, itu hampir setengah dari tahun lalu," ucap Matthias Yeo, Chief Technology Officer Symantec Asia, di Jakarta, Senin (11/09/2017).
Tren penyerangan itu mengalami perubahan dilihat dari sisi website dan email, di mana para penjahat cyber mulai meningkatkan serangan ke lini email. Itu yang dilihat dari Symantec pada tahun lalu dan dibandingkan 2017 ini.
"Tren email versus web, di mana serangan ke web menurun tetapi ke email malah meningkat karena website telah dilindungi," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Symantec yang merupakan penyedia pengamanan data menghadirkan berbagai penyelesaian terkemuka di pasaran, yang dimungkinkan oleh jaringan intelijen ancaman terbesar, guna menawarkan perlindungan yang belum pernah ada sebelumnya bagi generasi cloud.
Disebutkan kalau Symantec termasuk vendor yang menghubungkan perlindungan endpoint, email, dan situs di satu platform intelijen tertentu.
"Kami terus melakukan percepatan dalam mengintegrasikan berbagai penyelesaian kami dan memberikan portofolio produk gabungan untuk menghadirkan solusi pertahanan cyber terpadu di seluruh lingkungan TI pelanggan kami," katanya. (Jendela Berita Online)