Jendela Berita Online - Pihak Hotel Alexis diminta pimpinan DPR mengungkapkan data siapa-siapa saja orang yang menjadi pelanggan hotel dan griya pijat. Apa respons Alexis?
"Kami apa haknya? Saya rasa itu berlebihan. Tidak mungkin lah dengan alasan apapun mengungkap," tutur Legal & Corporate Affair Alexis Group Lina Novita saat dihubungi liputan6 lewat telepon, Rabu (1/11/2017).
Lina menegaskan, data seluruh pengunjung yang datang ke Alexis tidak mungkin mereka ungkap. Karena menurutnya, itu telah masuk ke ranah private.
"Masa kita buka pengunjung-pengunjungnya siapa-siapa saja? Jika nanti mereka tidak berkenan, mereka tuntut kita saja?" ujarnya.
"Sekarang logikanya saja telah jelas, bahwa apa haknya kita mengungkapkan kepada publik, dasar hukumnya apa? Ini kan negara hukum, kalau nanti kita dituntut gimana?" lanjutnya.
Permintaan agar data 'pelanggan' Alexis diungkapkan ke publik ini datang dari Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Dia memiliki alasan mengapa data 'pelanggan' Alexis mesti dibuka.
"Buka semua, CCTV-nya. Biar masyarakat tahu mana yang munafik, mana yang tidak. Masa kita beritanya dibuat pusing Alexis," ujar Taufik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11).
Taufik menyebutkan persoalan Alexis sebenarnya tidak perlu dibuat gempar. Menurutnya masih banyak persoalan di negeri ini yang lebih penting untuk diurus.
"Rakyat masih banyak kelaparan, pekerjaan, kemiskinan, masih banyak. Masa berhari-hari beritanya Alexis saja, gitu. Malah dibuka sekarang, bathup-nya seperti begini begitu," sebutnya.
"Buka saja CCTV-nya supaya tidak ada fitnah. Pelanggannya siapa, tulis gitu, tidak apa-apa. Pusing kan. Mana yang munafik, mana yang tidak, gitu," lanjut politikus PAN itu bercanda. (Jendela Berita Online)