Jendela Berita Online - Saling sindir antar calon Gubernur yang terjadi di debat
Publik pertama, antara Calon Gubernur DKI Jakarta dengan no urut dua Basuki
Thajaja Purnama atau Ahok dengan calon gubernur no urut 3 Anies Baswedan yang
diadakan di Hotel Bidakari, Jumat ( 13/2/17 ).
Saling sindir dan saling mengkritik program kerja untuk 5
tahun kedepan itu bermula ketika Anies Baswedan mendapatkan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan kepada calon lawannya. saat itu Anies mendapat kesempatan
untuk bertanya kepada pasangan Cagub dan Wacagub dengan no urut 2.
Sebelumnya Anies mengawali pertanyaan nya dengan menyebutkan
bahwa pembangunan kualitas manusia sangatlah penting. bukan hanya sekedar
berfokus kepada benda benda mati yang indah di foto dan bisa ditunjukan didalam
lima tahun hasilnya.
Selanjutnya Anies bertanya kepada Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur dengan no urut dua itu apa strateginya untuk meningkatkan mutu manusia
serta mutu pendidikan di daerah Jakarta.
Ahok kemudian memberikan jawaban kepada Anies, Namun saat
memberikan pernyataan, Ahok malah menyindir Anies sebagai seseorang yang
teoritis dan dinilai lebih cocok menjadi seorang dosen di perguruan tinggi.
"Kalau hanya mengatakan membangun, membangun, membangun
manusia, tidak ada membangun benda mati, itu namanya teori, seperti dosen yang
mengajar di kampus. itu ya teori, cuma bicara mau bangun ini, bangun itu, tapi
tidak dibarengi dengan Action, nah saya kira pasangan nomor 3 gayanya memang
dosen ya ?", sindir Ahok.
Anies merasa jawaban yang diberikan Ahok tidak nyambung,
sebab pertanyaan nya terkait pembangunan manusia, tetapi jawaban yang diberikan
soal pembangunan fisik yang disertai dengan kritikan kepadanya.
"Saya rasa sederhana,pertanyaan nya bagaimana membangun
manusia. jawaban nya tidak nyambung sama sekali, Pak Basuki jangan hanya bekerja
,bekerja, bekerja saja, harus punya gagasan, harus punya kata kata", ucap
Anies.
Anies kemudian mengutip ucapan dari Bung Karno yang
mengatakan banyak bicara , banyak bekerja, bukan hanya bekerja tanpa bicara.
tugas pemimpin, menurut Anies yakni mengirimkan pesan dan menggunakannya dengan
kata kata.
"Kalau anda meremehkan kata kata, maka anda akan
memecah belah warga Jakarta, hormati kata kata", Kata Anies.( Jendela Berita Online )