Jendela Berita Online - Adanya rencana Gerakan "Tamasya Al-Maidah", calon
Gubernur DKI Jakarta no urut pemilihan dua Basuki Thajaja Purnama atau Ahok
tidak akan mempermasalahkan.
Adapun didalam kegiatan tersebut akan dilakukan untuk
mengajal warga dari seluruh Indonesia untuk dapat mengawasi tempat pemungutan
suara ( TPS ) saat hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang
akan berlangsung pada 19 April 2017 mendatang.
"Tidak apa apa, kami juga mau memantau ( TPS ) yang ada
di pinggiran sana ( wilayah pinggir dekat kota penyangga )", kata Ahok
dijalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin ( 20/3/17).
Dirinya juga mengatakan, pengerahan massa ini seharusnya
tidak usah dilakukan ketika pelaksanaan pemungutan suara berlangsung dengan
baik. dirinya juga menyarankan agar para pemilih yang telah terdaftar dan telah
memiliki formulir c6 untuk turut menyertakan kartu identitas diri atau E-KTP.
"Para saksi juga bukan hanya duduk saja, tapi berhak
melihat KTP identitas diri dengan formulir C6 itu sama atau tidak, kami tidak
mau juga nanti kalau ada kecurigaan, tamasya tamasya ke Jakarta", ujar
Ahok.
Mimah Susanti, Ketua badan Pengawas Pemilu ( bawaslu ) DKI
Jakarta sebelumnya telah menyebutkan warga juga dapat untuk menyaksikan
pelaksanaan pemungutan suara. hanya saja, dirinya juga meminta tidak ada satu
pihak pun yang boleh mengintervensi dan menganggu keamanan, serta kenyamanan
warga didalam menggunakan hak pilihnya karena pelaksanaan Pilkada harus dapat
berjalan dengan jujur dan adil.
"Pelaksanaan pungut hitung akan dilakukan di tempat
terbuka, semua bisa juga menyaksikan. asal jangan menggangu keamanan,
ketentraman dan kenyamanan para pemilih", ujar Mimah.
Kabid Humas Polda metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono
mengatakan tidak seharusnya ada pengerahan massa saat pencoblosan. untuk mencegah
adanya pengerahan massa, Argo mengaku akan berkoordinasi dengan KPU DKI
Jakarta.
"Mayarakat dapat tinggal coblos sesuai dengan hati
nurani, tidak perlu ada pengerahan massa", ujar Agro.
Pada media sosial dan beberapa aplikasi media sosial telah
beredar poster dari sekelompok orang yang menyebutkan dirinya sebagai Gerakan
Kemenangan Jakarta ( Gema Jakarta ) yang mengajak orang yang ada di luar
Jakarta untuk berjaga di TPS saat dilakukan pencoblosan. kini telah ada
aplikasi yang dapat di unduh melalui Google Play.(Jendela Berita Online)